Geopolitik, dari bahasa Yunani
Γη (bumi) dan Πολιτική (politik), secara luas merujuk pada hubungan antara politik
dan teritori dalam skala lokal atau internasional. Geopolitik mencakup praktik
analisis, prasyarat, kekuatan politik terhadap
suatu wilayah. Secara spesifik, geopolitik merupakan metode analisis kebijakan luar negeri yang berupaya
memahami, menjelaskan, dan memperkirakan perilaku politik internasional dalam
variabel geografi. Variabel geografi tersebut umumnya mengarah pada: lokasi
geografis negara atau negara yang dipertanyakan, ukuran negara yang terlibat,
iklim wilayah tempat negara tersebut berada, topografi wilayah, demografi,
sumber daya alam, dan perkembangan teknologi.
Secara tradisional, istilah ini lebih digunakan pada dampak geografi terhadap
politik, namun pemakaiannya telah berubah dalam satu abad terakhir untuk
mencakup konotasi yang lebih luas.
perkiraan, dan pemakaian
Geopolitik secara tradisional menunjukkan hubungan antara
kekuatan politik dan ruang geografis. Dalam artian konkret, geopolitik sering
dilihat sebagai pemikiran yang mempelajari prasyarat strategis berdasarkan
kepentingan relatif kekuatan daratan dan laut dalam sejarah dunia. Tradisi
geopolitik secara konsisten mempelajari korelasi kekuatan geopolitik dalam
politik dunia, identifikasi wilayah inti internasional, dan hubungan antara
kemampuan laut dan darat.
Secara akademik, studi geopolitik mencakup analisis geografi,
sejarah,
dan ilmu sosial
dengan mengacu pada politik ruang dan
pola-polanya dalam berbagai skala. Geopolitik memiliki cakupan multidisipliner,
dan meliputi segala aspek ilmu sosial dengan penekanan tertentu terhadap
geografi politik, hubungan internasional, aspek teritorial ilmu politik, dan
hukum internasional. Selain itu, studi geopolitik meliputi studi hubungan bersama antara kepentingan
aktor politik internasional, kepentingan yang terfokus pada wilayah, ruang,
elemen geografis, hubungan yang menciptakan sistem geopolitik.
No comments:
Post a Comment